Diresmikan Bupati Dico, Embung Pancur Pasok Air untuk 70 Ha Lahan Pertanian

Diresmikan Bupati Dico, Embung Pancur Pasok Air untuk 70 Ha Lahan Pertanian

PERESMIAN: Bupati Kendal Dico M Ganinduto saat meresmikan Embung Pancur Desa Bangunsari ditandai dengan pelepasan benih ikan. (Arvian Maulana/Lingkar.news)

KENDAL, Lingkar.news – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal kembali meresmikan Embung Pancur Kelompok Tani (Poktan) Mekarsari di Desa Bangunsari, Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Sebelumnya, Pemkab Kendal juga meresmikan Embung Subari yang terletak di Desa Kalibareng, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal pada Februari lalu.

Peresmian ditandai dengan pemotongan pita dan pelepasan benih ikan oleh Bupati Kendal Dico M Ganinduto di lokasi Embung Pancur Desa Bangunsari, Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal, pada Kamis, 16 Maret 2023.

Bupati Dico mengatakan, Embung Pancur dibangun dengan harapan dapat mengairi sekitar 70 hektare lahan pertanian yang ada di sekitar lokasi embung saat musim kemarau tiba. Sehingga dapat menjadi salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Kendal.

“Selain itu, embung ini diharapkan dapat menampung air ketika musim hujan. Sehingga bisa mengurangi kemungkinan adanya musibah banjir,” kata Bupati Dico.

Jelang Ramadhan, Bupati Dico Antisipasi Kelangkaan Barang dan Gejolak Harga di Kendal

Dirinya juga berharap, Embung Pancur tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Pemerintah Desa Bangunsari. Bupati Dico mengaku akan berupaya kembali membangun embung di Kabupaten Kendal guna menyejahterakan para petani.

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogojati menjelaskan, Embung Pancur dibangun menggunakan anggaran sekitar Rp 1,9 miliar dari Bantuan Keuangan APBD Provinsi Jawa Tengah. Embung ini dibangun di atas lahan dengan luas sekitar 2.000 meter persegi.

“Kalau luas tanahnya sekitar 4.000 hektare. Kalau luas embung rata-rata di 2.000 hektare,” paparnya.

Bupati Dico Minta Satpol PP, Satlinmas, dan Damkar Jaga Kendal Tetap Kondusif

Dikatakan, fungsi pembangunan embung diprioritaskan untuk kebutuhan pertanian yakni untuk mengairi lahan pertanian masyarakat sekitar.

“Namun demikian kalau memang warga atau masyarakat sekitar mau memfungsikan sebagai pariwisata silahkan tapi tanpa mengurangi untuk fungsi pertanian,” tegas Pandu.

Pandu berharap, melalui Embung Pancur ini produksi pertanian masyarakat sekitar dapat meningkat. Sehingga juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani di desa Bangunsari dan sekitarnya.

“Dari yang semula hanya mengandalkan tadah hujan, dengan adanya embung ini harapan kami ya satu tahun bisa tanam minimal dua sampai tiga kali tanamlah,” harap Pandu. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)

Exit mobile version