Banyutowo Diharapkan Jadi Desa Wisata Andalan di Dukuhseti

Banyutowo Diharapkan Jadi Desa Wisata Andalan di Dukuhseti

PENUH IDE: Kepala Bappeda Kabupaten Pati Muhtar (pegang mikrofon) tersenyum kepada Camat Dukuhseti Agus Sunarko, S.STP., M.Si yang duduk di sampingnya saat Bimbingan Pengembangan Desa Wisata di Pantai Idola Banyutowo. (Istimewa/Lingkar.news)

PATI, Lingkar.news Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jawa Tengah terus berbenah untuk mewujudkan desa wisata. Potensi alam pesisir akan terus dipoles agar menjadi daya tarik wisatawan nantinya.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pati, Muhtar, saat menghadiri Bimbingan Pengembangan Desa Wisata di Pantai Idola Banyutowo, pada Senin, 22 Mei 2023. Menurutnya, ada sejumlah faktor penentu guna mewujudkan Banyutowo sebagai desa wisata.

“Yang pertama adalah potensi alam di Pantai Banyutowo yang tidak dimiliki semua daerah. Dan itu anugerah yang harus terus dijaga, dirawat, dan dikembangkan. Karena ini adalah spot yang nantinya akan menjadi daya tarik bagi pengunjung,” jelasnya.

Selanjutnya, tambah Muhtar, sumber daya manusia (SDM). Untuk menjadi desa wisata, selain pengetahuan yang dimiliki pengelola, juga harus ditingkatkan menjadi keterampilan.

“Dan yang ketiga adalah dukungan tool (alat). Perlu pengembangan nanti diperlukan alat apa. Yakni terkait sarana dan prasarana (sarpras) guna menunjang fasilitas bagi pengunjung,” imbuhnya.

Tak kalah penting, faktor penunjang adalah capital (pembiayaan). Karena untuk mewujudkan desa wisata semua perlu biaya untuk pengembangan.

Jer basuki mowo beo. Namun tetap inisiasinya harus dari desa. Karena ini merupakan indikasi keseriusan dari desa, apakah sudah dianggarkan dari APBDes. Ataupun bisa lewat penganggaran swadaya masyarakat,” kata Muhtar.

Dan yang terakhir adalah kesungguhan dan niat baik dari masyarakat, yang harus menjadi dasar untuk mewujudkan Banyutowo menjadi desa wisata.

“Semua ini harus bersinergi, dan kesungguhan dari semua pihak. Kami yakin Banyutowo sebagai desa wisata segera terealisasi. Akses dana yang bisa dimanfaatkan di antaranya dari Kementerian ada anggaran Rp 500 juta bisa dimanfaatkan untuk menunjang sarpras. Oleh-oleh dan cenderamata, akses jalan, homestay penunjang lokasi wisata,” bebernya.

Senada, Camat Dukuhseti Agus Sunarko, S.STP., M.Si. berharap banyak agar Kecamatan Dukuhseti mempunyai desa wisata andalan. Tidak hanya sekadar formalitas dan seremonial.

“Sehingga nantinya bisa memberikan manfaat perekonomian khususnya bagi warga, dan menjadi sumber PAD bagi Banyutowo,” pinta Camat yang biasa disapa Agsun ini.

Dikatakan, apa yang perlu disiapkan menuju desa wisata, yaitu mempersiapkan kelompok sadar wisata (pokdarwis). Dan perlu dikembangkan adalah usaha di desa wisata sebaiknya dikelola dari BUMDes. Karena hal ini akan bersinergi untuk kemajuan desa.

“Kepada pengunjung, warganya juga harus menjaga ramah tamah. Tak kalah penting adalah keamanan. Selain itu, harga kuliner jangan sampai menjadi efek jera bagi pengunjung yang datang. Jika di Jepara ada kuliner enam seafood, di Banyutowo nanti bisa kita buat kuliner tujuh atau delapan seafood,” pinta camat yang identik berpeci itu. (Lingkar Network | Koran Lingkar)

Exit mobile version