KENDAL, Lingkar.news – Anggota Komisi VI DPR RI, Firnando H. Ganinduto, turun langsung meninjau lokasi pemukiman warga yang terdampak banjir di Desa Kebonharjo, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, pada Jumat, 24 Januari 2025. Selain itu, Firnando juga menyalurkan bantuan dari Kementerian BUMN.
Firnando yang merupakan anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jateng 1 yakni Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, dan Kota Salatiga itu juga meninjau lokasi tanggul Sungai Bodri yang jebol akibat debit air tinggi hingga meluap ke pemukiman warga.
“Kami sebagai Anggota DPR RI ke sini meninjau lokasi secara langsung sekaligus membawa bantuan dari Kementerian BUMN dan BUMN yang ada. Kami turut prihatin sekali atas musibah ini,” ujar Firnando.
Ia menyebut, bantuan yang diberikan kepada warga yang terdampak banjir bandang ini berupa sembako, pakaian layak pakai, dan sebagainya.
“Semoga bantuan yang diberikan bisa menolong warga yang terdampak banjir,” ungkapnya.
Ia berharap, dengan gotong royong semua pihak baik dalam pembersihan hingga perbaikan tanggul dapat segera memulihkan kondisi wilayah yang terdampak banjir. Sehingga, aktivitas warga bisa kembali berjalan normal.
“Dan ini teman-teman dari Pemda, Kodim, Polres Kendal, dan lainnya sudah membantu untuk menyelesaikan permasalahan tanggul ini. Semoga dalam waktu dekat tanggul ini bisa berdiri kembali dan air itu tidak bisa masuk ke pemukiman lagi,” imbuh politisi Partai Golkar tersebut.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari, yang ikut mendampingi peninjauan mengatakan bahwa pekerjaan penanganan tanggul darurat di Desa Lanji dan Kebonharjo dilakukan oleh Pemkab Kendal dan Pusdataru Provinsi Jawa Tengah.
“Pekerjaan penanganan tanggul darurat ini kita bagi dua. Yang sebelah selatan menjadi tanggung jawab Pemda Kendal, yang sebelah utara menjadi tanggung jawab Pusdataru Provinsi Jateng,” ungkap Agus.
Ia juga menyatakan bahwa pengerjaan darurat tanggul yang jebol dilakukan menjadi dua shift agar bisa cepat terselesaikan. Sehingga, jika ada hujan air tidak kembali meluap ke pemukiman warga.
“Harapannya secepatnya diselesaikan. Pak Bupati minta dua shift agar cepat selesai. Jadi ini tadi disampaikan oleh Pusdataru mungkin dalam waktu seminggu ini sudah tertutup,” bebernya.
Ia menegaskan bahwa pengerjaan tanggul ini merupakan penanganan darurat. Setelah itu, Pemkab Kendal akan segera melakukan asesmen untuk upaya penanganan tanggul secara permanen. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkar.news)