• Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, Mei 25, 2025
Lingkar.news
No Result
View All Result
  • Home
  • KORAN LINGKAR
  • LINGKARTV
  • Regional
    • Jateng
    • Jatim
    • Jabar
    • Jogja
    • Papua
    • Banten
  • Politik
  • Artikel
  • Resep
  • Tentang Kami
Lingkar.news
  • Home
  • KORAN LINGKAR
  • LINGKARTV
  • Regional
    • Jateng
    • Jatim
    • Jabar
    • Jogja
    • Papua
    • Banten
  • Politik
  • Artikel
  • Resep
  • Tentang Kami
No Result
View All Result
Lingkar.news
Home Jateng

7 Warga Blora Diduga Ditusuk Karyawan PT KRI Gara-Gara Protes Asap Pabrik Kapur

Ulfa Puspa by Ulfa Puspa
15-Nov-2024 09:06
in Jateng, Hukum Dan Kriminal
7 Warga Blora Diduga Ditusuk Karyawan PT KRI Gara-Gara Protes Asap Pabrik Kapur

Kepala Desa Jurangjero, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Suwoto. (Subekan/Lingkar.news)

823
VIEWS
WhatsappFacebookTwitter

BLORA, Lingkar.news – Tujuh warga Dukuh Kembang, Desa Jurangjero, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, diduga menjadi korban penusukan oleh karyawan PT Kapur Rembang Indonesia (KRI) saat melakukan protes terkait pencemaran udara pada Rabu, 13 November 2024 malam.

Kepala Desa Jurangjero, Suwoto, menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang diterimanya, kronologis penusukan bermula ketika sejumlah warga Jurangjero meminta pihak PT KRI mengecilkan blower agar tidak terlalu menimbulkan asap pembakaran. Warga menilai asap pembakaran dari PT KRI mencemari udara di Desa Jurangjero yang hanya berjarak 700 meter dari lokasi pabrik. Asap permbakaran juga menimbulkan bau tak sedap.

“PT KRI membakar pakai batu bara itu ‘kan asapnya luar biasa, pihak warga minta dikecilkan blowernya,” ucap Suwoto pada Kamis, 14 November 2024.

BERITATERKAIT

ATRAKSI: Penampilan barongan Rekso Budoyo yang disuguhkan oleh Desa Wisata Kedungori dalam acara Karnaval Kemerdekaan RI pada Minggu, 18 Agustus 2024. (M. Burhanuddin Aslam/Lingkar.news)

Atraksi Barongan Suguhan Desa Wisata Kedungori Demak Sedot Perhatian Warga

5 Oktober 2024
Bandel,Truk Tambang Over Tonase Akan Ditindak Tegas

Bandel,Truk Tambang Over Tonase Akan Ditindak Tegas

6 April 2024

Namun, kata Suwoto, karyawan PT KRI menolak tuntutan warga dan membantah bahwa asap pembakaran pabrik tidak menimbulkan pencemaran udara di desa sekitar. Warga pun mengajak karyawan PT KRI untuk melakukan pembuktian di Desa Jurangjero, tapi ditolak mentah-mentah.

“Terus bercek-cok, tiba-tiba ngambil gunting untuk ditusukkan. Pulang terus laporan ke saya,” jelas Suwoto.

Ia menyebut, ketujuh warga yang menjadi korban penusukan tersebut yaitu Kamid, Nopa, Botol, Agus, Juwair, Wanto, dan Bogi.

“Bogi (luka) di kepala belakang sama kakinya. Terus Nopa pelipis, jahit enam jahitan. Terus yang ditusuk tadi hanya goresan keras, goresan gunting. Terus lainnya kaki, ada yang bahunya,” terang Suwoto.

Usai mendapati ketujuh warganya menjadi korban penusukan, selaku kepala desa, dirinya kemudian membawa warganya ke RS PKU Blora untuk mendapatkan perawatan medis sekaligus membuat visum.

“Yang luka ‘kan tujuh orang, tapi yang divisum dua orang. Yang lima itu kepalanya luka, ada foto-fotonya semua dan ada video-video dari PT itu,” paparnya.

Menurut Suwoto, pelaku penganiayaan dengan penusukan tersebut diduga merupakan karyawan dari PT KRI.

“Orang PT KRI, warga asing itu,” ucapnya.

Suwoto berharap PT KRI bisa memenuhi permintaan warga Desa Jurangjero. Menurutnya, selama tak ada bau asap pembakaran tidak akan menimbulkan polemik di lingkungan warga setempat.

Ia pun mengaku sejak berdirinya PT KRI yang berlokasi di Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, pada Maret 2024 lalu, pihaknya beberapa kali telah melaporkan ke sejumlah pihak terkait imbas asap pembakaran yang berasal dari pabrik tersebut.

Menurutnya, asap pabrik yang berbau menyengat seperti belerang telah mengganggu pernapasan warga setempat. Hanya saja, laporan tersebut tidak mendapat respons dari pihak terkait.

“Padahal sudah saya laporkan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Rembang, Blora, provinsi, sampai pusat,” ucapnya.

Buntut peristiwa itu, sekitar 110 warga Desa Jurangjero mendatangi Polres Rembang untuk melaporkan insiden penusukan tersebut. (Lingkar Network | Subekan – Lingkar.news)

Tags: BloraJATENGpolusi udaraRembang
SendShareTweet

Berita Terkait

DKK Kudus Jemput Bola Genjot Program Cek Kesehatan Gratis
Jateng

DKK Kudus Jemput Bola Genjot Program Cek Kesehatan Gratis

by Ulfa Puspa
24 Mei 2025

KUDUS, Lingkar.news – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus terus menggenjot capaian program Cek Kesehatan Gratis (CKG), terutama dengan upaya jemput...

Read moreDetails
Penyesuaian PBB-P2 di Pati, Legislator: Kalau Mau Maju Butuh Kebijakan Tegas

Penyesuaian PBB-P2 di Pati, Legislator: Kalau Mau Maju Butuh Kebijakan Tegas

24 Mei 2025
JMSI Jateng: Ekosistem Pers yang Sehat dan Profesional Jadi Keniscayaan

JMSI Jateng: Ekosistem Pers yang Sehat dan Profesional Jadi Keniscayaan

24 Mei 2025
Pemprov Jateng Pertahankan Opini WTP 14 Kali Beruntun

Pemprov Jateng Pertahankan Opini WTP 14 Kali Beruntun

24 Mei 2025
DKK Kudus Ajak Perempuan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Kanker Payudara

DKK Kudus Ajak Perempuan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Kanker Payudara

23 Mei 2025

EPAPER KORAN LINGKAR

Featured Post

Bamsoet: RI Butuh Kerja Sama Internasional Lawan Kejahatan Siber
Politik

Bamsoet: RI Butuh Kerja Sama Internasional Lawan Kejahatan Siber

by Ulfa Puspa
24 Mei 2025

JAKARTA, Lingkar.news – Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), mengatakan pemerintah Indonesia perlu meratifikasi Konvensi...

DKK Kudus Jemput Bola Genjot Program Cek Kesehatan Gratis

DKK Kudus Jemput Bola Genjot Program Cek Kesehatan Gratis

24 Mei 2025
Penyesuaian PBB-P2 di Pati, Legislator: Kalau Mau Maju Butuh Kebijakan Tegas

Penyesuaian PBB-P2 di Pati, Legislator: Kalau Mau Maju Butuh Kebijakan Tegas

24 Mei 2025
Kritik Perpres Perlindungan Jaksa, YLBHI: Tidak Urgent

Kritik Perpres Perlindungan Jaksa, YLBHI: Tidak Urgent

23 Mei 2025
DKK Kudus Ajak Perempuan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Kanker Payudara

DKK Kudus Ajak Perempuan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Kanker Payudara

23 Mei 2025

Trending Post

  • Resep Garang Asem Ayam Tanpa Daun dan Belimbing Wuluh

    Resep Garang Asem Ayam Tanpa Daun dan Belimbing Wuluh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Nonton Video Viral Lewat Yandex Browser Jepang atau Yandex Ru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resep ayam kecap pedas manis sederhana ala rumahan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kantor Koperasi Merah Putih di Kudus Bisa Gunakan Gedung SD Nganggur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • JMSI Jateng: Ekosistem Pers yang Sehat dan Profesional Jadi Keniscayaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Post Terbaru

JMSI Jateng: Ekosistem Pers yang Sehat dan Profesional Jadi Keniscayaan
Jateng

JMSI Jateng: Ekosistem Pers yang Sehat dan Profesional Jadi Keniscayaan

by Sekar Sari
24 Mei 2025

SEMARANG, Lingkar.news – Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Jawa Tengah menggelar sarasehan dan konsolidasi anggota JMSI Jateng di Semarang,...

Pemprov Jateng Pertahankan Opini WTP 14 Kali Beruntun

Pemprov Jateng Pertahankan Opini WTP 14 Kali Beruntun

24 Mei 2025
Khofifah Target Normalisasi Sungai Jombang Rampung 2,5 Bulan

Khofifah Target Normalisasi Sungai Jombang Rampung 2,5 Bulan

24 Mei 2025
DPRD DKI Jakarta Apresiasi Pembukaan Rute Transjabodetabek PIK 2-Blok M

DPRD DKI Jakarta Apresiasi Pembukaan Rute Transjabodetabek PIK 2-Blok M

23 Mei 2025
Facebook Instagram Youtube RSS
Lingkar.news

Lingkar News adalah web resmi dari Lingkar Media Group Network Meliputi Lingkar TV Lingkar Jateng, Lingkar Jatim, Lingkar Jogja dan Lingkar Jabar

Media Network Kami :

  • Jateng
  • Jabar
  • Jatim
  • Jogja
  • Papua
  • Banten
  • Tentang Kami
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Developer

© 2022 Lingkar News Mendalam dan Terpercaya

No Result
View All Result
  • Home
  • KORAN LINGKAR
  • LINGKARTV
  • Regional
    • Jateng
    • Jatim
    • Jabar
    • Jogja
    • Papua
    • Banten
  • Politik
  • Artikel
  • Resep
  • Tentang Kami

© 2022 Lingkar News Mendalam dan Terpercaya