BOYOLALI, Lingkar.news – Sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Boyolali masih dilanda bencana kekeringan. Ke-12 kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Tamansari, Kecamatan Cepogo, Kecamatan Wonosamodro, Kecamatan Juwangi, Kecamatan Kemusu, Kecamatan Wonosegoro, Kecamatan Galadagsari, Kecamatan Selo, Kecamatan Andong, Kecamatan Ampel, Kecamatan Klego, dan Kecamatan Musuk.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menyebutkan telah memasok bantuan air bersih sebanyak enam tangki isi 5.000 liter untuk masyarakat yang masih dilanda bencana kekeringan pada 12 wilayah kecamatan itu.
“Kami telah memasok bantuan air bersih total sebanyak enam tangki untuk warga di Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, sebanyak dua tangki dan Cabean Kunti, Kecamatan Cepogo, sebanyak empat tangki, sehingga total pasokan air di Boyolali hingga Jumat pagi ini 1.058 tangki,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Boyolali, Suparman, pada Jumat, 10 November 2023.
Ia mengatakan, sebelumnya BPBD telah mendapatkan permohonan bantuan air bersih dari pemerintah desa setempat.
Selama Januari hingga November 2023, lanjutnya, BPBD Boyolali telah memasok air bersih sebanyak 1.058 tangki kepada masyarakat di 44 desa/kelurahan yang tersebar di 12 kecamatan, dengan terbanyak di Kecamatan Wonosamodro sebanyak 299 tangki untuk warga di 7 desa.
Selain itu di Kecamatan Tamansari sebanyak 212 tangki untuk 5 desa, Juwangi sebanyak 141 tangki dikirim ke 4 desa, Kemusu sebanyak 136 tangki untuk 6 desa, Wonosegoro sebanyak 118 tangki untuk 5 desa, Cepogo sebanyak 46 tangki untuk 4 desa, kemudian Galadagsari sebanyak 34 tangki di 2 desa, Selo ada 31 tangki di 3 desa, Andong sebanyak 20 tangki untuk 1 desa, Ampel 15 tangki untuk 2 desa, Klego 4 tangki untuk 2 desa dan Musuk 2 tangki untuk 1 desa.
“Kami bantuan air bersih untuk warga masyarakat di daerah kekeringan batas waktu hingga akhir November ini, yang diperkirakan sudah memasuki musim hujan di daerah ini,” ujarnya.
Selain itu BPBD Kabupaten Boyolali juga mengimbau masyarakat mewaspadai bencana alam angin kencang, banjir, dan tanah longsor saat peralihan musim kemarau ke musim hujan mulai November 2023. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)