Karawang, Lingkar.news – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, melaporkan bahwa angka HIV/AIDS di wilayah Karawang cukup tinggi hingga mencapai 824 kasus terhitung sejak Januari sampai November 2024.
“Catatan kasus HIV-AIDS pada tahun ini meningkat dalam empat tahun terakhir,” kata Staf Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Karawang, Yana Aryana, di Karawang, Selasa (17/12)
Yana mengungkap, bila dibandingkan dari tahun ke tahun, kasus HIV/AIDS di Karawang mengalami peningkatan.
Pada 2021 jumlah kasus HIV/AIDS mencapai 244 kasus. Kemudian bertambah pada 2022 menjadi 414 kasus.
Selanjutnya 2023 mencapai 593 kasus dan pada 2024 jumlah kasus HIV/AIDS meningkat drastis menjadi 824 kasus.
Menurut dia, dilihat dari jumlah kasus HIV/AIDS sebanyak 824 kasus pada tahun ini, warga yang terinfeksi HIV/AIDS didominasi oleh kalangan laki-laki pada usia produktif dengan rentang usia 25-29 tahun.
“Pada tahun ini ada 474 kasus HIV/AIDS dari kalangan usia 25-29 tahun,” katanya.
Kemudian jika dilihat dari jenis kelamin, paling banyak penderita HIV/AIDS itu laki-laki, jumlahnya mencapai 473 kasus. Sedangkan perempuan yang menderita HIV/AIDS sebanyak 211 kasus.
Yana menyampaikan, jika dilihat berdasarkan faktor risiko, orang yang paling banyak terkena HIV/AIDS di Karawang adalah kalangan laki-laki suka laki-laki (LSL) sebanyak 247 kasus, disusul kalangan umum sebanyak 194 kasus, dan jalur tuberkulosis (TB) sebanyak 138 kasus.
Selain itu, ada juga penderita HIV/AIDS dari pasangan suami istri sebanyak 62 kasus, pelanggan 49 kasus, serta ibu hamil 47 kasus.
Kemudian ada juga wanita pekerja seks 37 kasus, anak dari ibu penderita HIV/AIDS sebanyak 17 kasus, calon pengantin 11 kasus, waria lima kasus dan satu kasus infeksi menular seksual (IMS).
“Dari rincian kasus HIV/AIDS itu, jadi yang tinggi itu trennya masih homoseksual,” kata dia. (rara-lingkar.news)