CIANJUR, Lingkar.news – Pejabat kepolisian menyarankan keluarga korban gempa bumi yang meninggal di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, segera mengurus surat kematian.
“Surat kematian dari mana? Itu dari fasilitas kesehatan, seperti di puskesmas,” kata Ahli Madya Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Jawa Barat AKBP drg. Iwansyah, Sp Ort saat menyampaikan keterangan pers di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Kabupaten Cianjur pada Senin, 28 November 2022.
Ia mengatakan bahwa warga yang terdampak gempa akan membutuhkan surat kematian untuk mengurus santunan dari pemerintah bagi korban bencana yang meninggal.
BKKBN Sarankan Bantuan Korban Gempa Cianjur berupa Makanan Sehat
“Kejadian ini kan atensi nasional, itu biasanya ada kerahiman, itu akan ada kendala di kemudian harinya. Suatu saat bisa jadi masalah kalau nanti ada pemberian santunan. Jadi susah karena tidak ada itu (surat kematian),” katanya.
Tim Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Polri hingga Senin telah mengidentifikasi 146 jenazah korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
Menurut Pembina Tingkat I DVI Indonesia dr. Paula Lihawa, tim DVI Polri hingga Senin telah menerima 162 kantong jenazah korban gempa Cianjur dari relawan di lapangan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Minggu, 27 November 2022 mencatat gempa bumi yang pada 21 November 2022 melanda wilayah Cianjur telah menyebabkan 321 orang meninggal dunia dan memaksa 73.874 orang mengungsi.
Bencana itu juga menyebabkan kerusakan 62.628 rumah, 398 sekolah, 160 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 16 gedung kantor.
Bupati Cianjur, Herman Suherman menambahkan, jika korban hilang yang masih dalam pencarian hingga Senin, 28 November 2022 tercatat ada 9 korban jiwa.
“Besok pencarian diteruskan mudah-mudahan bisa ditemukan,” terangnya.
Bupati menambahkan, korban yang mengalami luka berat yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 108 orang.
“Korban luka ringan sudah ditangani dan kembali ke rumahnya masing-masing,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, Bupati Cianjur akan memegang kendali penuh pelaksanaan tugas di lapangan untuk penanganan gempa di Kabupaten Cianjur, termasuk pencarian dan pertolongan korban serta penanganan pengungsi.
“Pak Bupati akan memegang kendali penuh terkait dengan pelaksanaan tugas di lapangan baik terkait dengan pencarian dan pertolongan terkait dengan penanganan pengungsi, evakuasi termasuk pada saat nanti pembangunan rumah-rumah yang rusak,” kata Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers virtual pada Minggu, 27 November 2022.
Itu dikarenakan gempa di Kabupaten Cianjur merupakan bencana daerah bukan bencana nasional, sehingga segala penanganan komando di lapangan dan pelaksanaan kegiatan hariannya akan kembali sesuai dengan ketentuan, yakni Bupati menjadi komandan satuan tugas (satgas).
Meski demikian, Suharyanto menuturkan pemerintah pusat tetap akan mendampingi dan memberikan bantuan secara optimal. (Lingkar Network | Ant – Koran Lingkar)