BEKASI, Lingkar.news – Warga Kota Bekasi, Jawa Barat masih mengeluhkan bau gas yang tercium sejak Jumat, 18 April, dan masih belum diketahui penyebabnya hingga Senin, 21 April 2025.
Kendati bau gas di Bekasi masih tercium, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meminta masyarakat tidak panik. Meski begitu, BPBD mengaku akan bertanggungjawab.
“Kami mengimbau beberapa poin kepada masyarakat Kota Bekasi untuk tetap siaga dan tidak panik atas kejadian ini,” kata Kepala BPBD Kota Bekasi Priadi Santoso di Bekasi, Senin.
Priadi meminta warga untuk mengenali tanda bahaya berikut risiko sebagai bentuk penanganan pertama dan segera melaporkan setiap kejadian ke nomor darurat 112 atau Call Center BPBD Kota Bekasi.
Pihaknya mengaku langsung ke lapangan begitu mendapatkan laporan mengenai bau gas yang menyengat di wilayah Kecamatan Jatiasih serta Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu pada Jumat, 18 April 2025 sekitar pukul 21.50 WIB.
Dia menjelaskan, usai melakukan penasaran bahwa petugas menyatakan bau gas yang dimaksud sudah menghilang dan tidak lagi dirasakan masyarakat di sejumlah wilayah pada Sabtu (19/4) pukul 01.00 WIB.
“Hari Minggu (20 April 2025) kami memastikan dan konfirmasi langsung ke perwakilan PGN Kota Bekasi dan pada pukul 11.00 WIB pihak PGN melalui rilisnya menyatakan tidak ada kebocoran jaringan PGN di wilayah Kota Bekasi,” terangnya.
BPBD Kota Bekasi juga melakukan monitoring dan evaluasi di daerah aliran sungai Kali Bekasi tepatnya di wilayah Jatiasih, Bojong Menteng, Rawalumbu, dan hasilnya tidak ditemukan adanya pencemaran limbah industri.
Kemudian, berdasarkan hasil koordinasi dengan lurah dan camat, sebagian besar wilayah sudah tidak mengalami bau gas yang menyengat sejak Sabtu dini hari.
“Namun, BPBD Kota Bekasi akan terus mengantisipasi dan melakukan pengecekan apa yang terjadi pada bau gas yang ada di wilayah ini,” katanya.
Pihaknya akan terus melakukan kordinasi dengan sejumlah pihak terkait, termasuk perusahaan BUMD Sinergi Patriot. BUMD Sinergi Patriot Kota Bekasi sudah melakukan pengecekan dan menyatakan jaringan gas dalam kondisi aman.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sumber bau menyengat menyerupai gas yang tercium warga di sejumlah wilayah Kota Bekasi itu masih dalam proses penelusuran tim gabungan.
“Hingga Sabtu monitoring dilakukan hingga ke tiga kecamatan, yakni Mustikajaya, Rawalumbu dan Bantargebang dengan menerjunkan tiga unit ambulans,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Sabtu, 19 April 2025.
Dia menjelaskan bahwa bau menyengat pertama kali dilaporkan warga pada Jumat, 18 April 2025 pukul 21.50 WIB dan menjadi perhatian publik setelah ramai dibahas di media sosial. Selain tiga kecamatan tersebut, bau juga dilaporkan tercium di sebagian wilayah Bekasi Selatan. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)