KABUPATEN SUMEDANG, Lingkar.news – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang, Jawa Barat, menetapkan status tanggap darurat bencana angin puting beliung yang terjadi, Rabu (21/2), hingga mengakibatkan sebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan.
Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan, penetapan status tanggap darurat ini karena telah terjadi kerusakan berat dampak bencana puting beliung di Kecamatan Jatinangor dan Cimanggung.
“Surat Keputusan Nomor Nomor 215 Tahun 2024 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Alam Angin Puting Beliung selama tujuh hari terhitung sejak tanggal 22 sampai dengan tanggal 29 Februari 2024,” kata Herman di Kabupaten Sumedang, Kamis, 22 Februari 2024.
Herman menyatakan, penetapan status tanggap darurat bencana angin puting beliung tersebut dapat diperpanjang sesuai kebutuhan situasi di lapangan.
Puting Beliung di Sumedang-Bandung Sebabkan 534 Bangunan Rusak, 33 Orang Luka
Pada saat kejadian yang terjadi pada Rabu, 21 Februari 2024 pukul 16.00 WIB, ratusan atap rumah dan pabrik tersapu angin puting beliung. Bahkan pohon-pohon di dua kecamatan tersebut tumbang akibat kejadian ini.
“Dampaknya luar biasa. Pertama kalinya ada angin puting beliung sebesar ini,” ucapnya.
Meskipun tidak menyebabkan korban jiwa, namun terdata 191 bangunan mengalami kerusakan akibat puting beliung.
“Ada dua desa yang terdampak cukup berat, di Desa Mangunarga Kecamatan Cimanggung sebanyak 113 bangunan rusak ringan dan 10 rusak sedang dan Desa Sayang Kecamatan Jatinangor 67 bangunan rusak ringan dan 1 rusak sedang,” terangnya.
Herman menyampaikan fokus Pemkab Sumedang saat ini adalah memastikan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi serta rumah yang rusak segera dapat direhabilitasi.
“Untuk warga kami pastikan bisa berlindung di tenda yang sudah kami bangun. Untuk kebutuhan pokoknya terutama makan kami sudah siapkan juga kelengkapan, dukungan kesehatan dan keamanan. Insyallah rumah warga, kami akan secepatnya rehabilitasi,” jelasnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)