SEMARANG, Lingkar.news – Rumah Pancasila bekerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kota Semarang menggelar roadshow untuk memperingati Hari Lahir Pancasila. Kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan warga binaan dan petugas lapas serta perwakilan BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) dengan mengambil tema “Suarakan Pesan-Pesan Keindonesiaan Lewat Lirik dan Bunyi”.
Plh. Kepala Lapas Perempuan, Endang Budiarti mengatakan bahwa, hal ini sangat dinantikan oleh warga binaan. Pasalnya, selama pandemi tidak ada kegiatan yang dilakukan oleh warga binaan perempuan dari lembaga maupun institusi luar.
“Baru pertama kali ini dan senang rasanya. Kalau saat pandemi memang tidak diperbolehkan, takutnya ada penularan virus,” ucapnya.
Pihaknya pun mengungkapkan rasa terima kasih dan bahagia, yang dilakukan oleh rumah Pancasila melalui roadshow ini. Dengan adanya gelaran tersebut, merupakan bentuk dukungan dan kepedulian masyarakat untuk warga binaan.
“Selain sebagai sarana edukasi, roadshow pada hari ini, juga dapat dimanfaatkan para warga binaan sebagai sarana rekreasi, sehingga para warga binaan tidak jenuh menjalani masa pidana” tutur Endang.
Begitupun pendiri rumah Pancasila, Th Yosep Parera mengatakan, ini adalah kunjungan pertama yang dilakukan oleh Rumah Pancasila ke lapas binaan perempuan. Dirinya mengatakan, kunjungan kali ini sekaligus membantu mereka dalam hal hukum yang kurang adil.
“Kita akan memberikan bantuan secara gratis sama seperti di Lapas Kedungpane,” ucapnya.
Dalam waktu dekat, kata bang Yosep, sapaan akrabnya, akan mengerahkan beberapa tim dari mahasiswa. Selain itu, tim pengacara juga akan diterjunkan untuk mendata siapa saja yang bisa dibantu secara hukum. Hal itu bertujuan supaya mereka bisa mendapatkan keadilan sesuai Pancasila.
“Prioritas kepada mereka secara hukum yang sudah kami baca, ternyata keputusannya tidak adil. Tidak berdasarkan fakta hukum dan Pancasila. Kenapa demikian, karena Pasal 2 Ayat 2 UU Kehakiman memerintahkan keadilan negara dijalankan berdasarkan keadilan Pancasila,” ujarnya.
Begitupun di hari Pancasila kali ini, dirinya meminta kepada masyarakat untuk membuka hati, membuka mata, dan membuka telinga untuk berbuat kebajikan sesuai nilai-nilai Pancasila.
“Ini mereka dibina, bukan dihukum,” tegasnya.
Dengan adanya kegiatan ini, para petugas dan warga binaan dapat menjadi manusia yang berjiwa Pancasila, dengan selalu menerapkan setiap sila di kehidupannya dan menjadi makhluk Tuhan yang saling mengasihi sesama.
“Mengasihi, mencintai, melayani, dan mengayomi, seluruh ciptaan Tuhan tanpa pandang bulu, orang baik dan buruk semua dipelihara,” tutupnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Lingkar.news)