PONOROGO, Lingkar.news – Sejumlah petani di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur kembali mengekspor rempah-rempah ke India dalam jumlah yang besar dan dikirim secara bertahap.
Salah satu pendamping tani di Kabupaten Ponorogo, Slamet Riyanto mengatakan bahwa, pengiriman perdana telah dilakukan pada bulan Maret 2022 lalu sekitar 50 ton.
“Ini merupakan ekspor kedua. Bulan Maret 2022 lalu kami mengirim sekitar 50 ton,” jelasnya pada Senin, 8 Agustus 2022.
Untuk pengiriman tahap kedua, lanjut Slamet, petani dan warga Ponorogo berhasil menaikkan kapasitas ekspor hingga 300 ton yang akan dikirim secara bertahap hingga bulan Desember mendatang.
Keberhasilan petani Ponorogo tidak lepas dari dukungan Pemerintah Daerah dan program pembinaan menggunakan dana CSR salah satu perusahaan nasional di Indonesia.
“Kami berhasil ekspor perdana pada bulan Maret kemarin, 5 bulan setelah DSA terbentuk,” kata Slamet Riyanto di Desa Broto, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, saat pelepasan ekspor 300 ton temulawak, jahe, dan kunyit ke India
Menurut Slamet, keberhasilan ekspor rempah-rempah senilai Rp 3,5 miliar tersebut sangat dipengaruhi oleh dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Ponorogo terhadap Desa Sejahtera Astra (DSA).
Ia menambahkan, Bupati Ponorogo Giri Sancoko bahkan mengeluarkan kebijakan agar seluruh RT di wilayah tersebut menanam kunyit.
“Pemda Ponorogo full support. Pemda mengeluarkan kebijakan untuk setiap RT agar menanam kunyit,” katanya.
Bahkan, lanjutnya, Pemerintah Daerah langsung berkomitmen dengan mengajak setiap RT untuk melakukan nota kesepahaman (MoU) dengan DSA agar program tersebut berkelanjutan.
“Pemda ingin DSA ini berkelanjutan. Seluruh RT akan MoU dengan Desa Sejahtera Astra untuk membeli hasil pertanian ini,” ujarnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)