Skema Subsidi LPG Tak Berubah, Warga Tetap Bisa Tebus Gas Mulai Rp19 Ribu

Skema Subsidi LPG Tak Berubah, Warga Tetap Bisa Tebus Gas Mulai Rp19 Ribu

BEKERJA: Seorang karyawan sedang menyusun tabung LPG. (Antara/Lingkar.news)

JAKARTA, Lingkar.news Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan skema subsidi LPG (Liquefied Petroleum Gas)  atau elpiji yang saat ini berlaku tidak mengalami perubahan sama sekali.

“Kami sudah memutuskan untuk LPG, ya untuk LPG kami akan mengusulkan kepada Bapak Presiden untuk tidak dilakukan koreksi apa-apa. Artinya untuk LPG masih berlaku seperti sekarang ini, itu yang kami akan usulkan kepada Bapak Presiden,” kata Bahlil usai rapat koordinasi perdana subsidi energi yang dihadiri beberapa menteri teknis lain di Jakarta, Senin, 4 November 2024.

Alasan tidak ada perubahan skema subsidi LPG, kata Bahlil, karena berkaitan dengan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) serta konsumsi rumah tangga masyarakat.

Adapun subsidi LPG yang saat ini berlaku disalurkan melalui penurunan harga barang, dengan skema penyaluran melalui LPG 3 kilogram.

Merujuk pada peraturan Menteri ESDM, harga jual eceran (HET) gas subsidi tersebut di tingkat agen yakni Rp4.250 per kilogram atau Rp12.750 per tabung. Sementara untuk tingkat pengecer di Pulau Jawa yakni Rp19.000—Rp21.000.

Subsidi LPG 3 Kg Diprediksi Bakal Diberikan Tunai, Bukan Potongan Harga Produknya

Sebelumnya, Bahlil mengatakan nilai subsidi energi yang berpotensi tidak tepat sasaran mencapai Rp100 triliun dari total alokasi subsidi dan kompensasi energi tahun ini sebesar Rp435 triliun.

“Jujur saya katakan ya, kurang lebih sekitar 20-30 persen subsidi BBM dan listrik itu berpotensi tidak tepat sasaran, dan itu gede angkanya, kurang lebih Rp100 triliun,” kata Bahlil Lahadalia di Jakarta, Minggu, 3 November 2024.

Seyogyanya pemerintah menyiapkan subsidi LPG untuk disalurkan kepada warga negara yang berhak untuk menerima subsidi.

“Tidak mau kan subsidi yang harusnya itu untuk saudara-saudara kita yang ekonominya belum bagus, kemudian malah diterima oleh saudara-saudara kita yang ekonominya sudah bagus,” ujarnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)

Exit mobile version