Jakarta, LINGKAR – Di dunia kuliner dan kesehatan, muncul tren baru yang menarik perhatian netizen di berbagai platform media sosial yaitu minyak goreng merah. atau Minyak Makan Merah. Berbeda dari minyak goreng konvensional, minyak merah ini diproses secara mekanis melalui pengepresan tanpa melalui tahap pemurnian, memberikan warna merah khas yang berasal dari kandungan karotenoid alaminya. Minyak merah ini juga kaya akan vitamin E dan antioksidan, sehingga banyak yang berpendapat minyak merah ini jauh lebih sehat dibandingkan minya goreng biasa.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa dirinya yakin minyak makan merah bakal laku di pasaran sebagai alternatif minyak kelapa sawit.
Dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa, Teten menjelaskan bahwa harga minyak merah kini dijual seharga Rp14.500 tanpa subsidi pemerintah. Dengan subsidi, harga jual minyak makan merah bisa hanya sekitar Rp8.000 saja.
Selain itu, menurut Teten, minyak makan merah ini juga terbukti laku di Malaysia, bahkan sudah diekspor.
“Saya bilang kepada pak presiden, ‘pak tanpa subsidi kita bisa bilang (harganya) Rp14.000 hingga Rp15.000, tetapi kalau disubsidi Rp6000, kita bisa jual Rp8.000. Laku di rakyat’,” ucap Teten.
Ia menyampaikan kualitas minyak makan merah juga sudah teruji. Koki terkemuka, Chef Juna, bahkan disebut Teten sudah mencoba dan memuji kualitas minyak tersebut.
“Bahkan dicoba dengan suhu tinggi pun (aman). Sudah diuji oleh PPKS (pusat penelitian kelapa sawit) menggunakan deep fried 175 (derajat Celcius) sampai (digunakan) beberapa kali (aman),” lanjutnya.
Teten juga mengatakan produk minyak makan merah juga sudah diuji dan mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Begitu diluncurkan sudah dapat izin edar. Jadi aman ini dari segi produksi,” kata Teten.
Pabrik minyak makan merah di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang dikelola oleh koperasi, diresmikan Presiden Joko Widodo pada 14 Maret lalu.
Pabrik ini menjadi pabrik pertama di Indonesia yang memproduksi produk baru minyak makan merah.
Menurut Teten, sesuai kebijakan pemerintah terkait hilirisasi, setiap 1.000 hektare perkebunan sawit yang dikelola oleh koperasi harus dilengkapi dengan satu pabrik minyak makan merah sebagai infrastruktur pelengkapnya.
Minyak makan merah atau refined palm oil, merupakan produk dari CPO yang setelah proses penyulingan tidak dilanjutkan ke proses-proses selanjutnya. Minyak ini memiliki karakteristik warna terang mencolok dan aroma yang kuat. (RARA – LINGKAR)
Berikut adalah beberapa hal yang harus kamu ketahui tentang Minyak Goreng Merah :
Proses pengolahan Minyak Merah:
- Minyak merah diolah dengan cara mekanis (pengepresan) dan tanpa proses pemurnian (refining).
- Hal ini menyebabkan minyak berwarna merah dan mengandung lebih banyak karotenoid, vitamin E, dan antioksidan.
Kandungan Gizi Minyak Makan Merah:
- Minyak goreng merah kaya akan vitamin E, karotenoid, dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan.
- Minyak ini juga mengandung asam lemak jenuh dan tidak jenuh yang seimbang.
Manfaat Minyak Makan Merah Bagi Kesehatan :
- Minyak goreng merah dapat membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
- Minyak ini juga dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung, mata, dan kulit.
Kekurangan Minyak Merah:
- Minyak goreng merah memiliki bau dan rasa yang lebih kuat dibandingkan minyak goreng biasa.
- Minyak ini juga lebih mudah tengik dan tidak tahan lama.
Tips penggunaan Minyak Makan Merah:
- Gunakan minyak goreng merah untuk menumis, menggoreng dengan api kecil, dan membuat salad dressing.
- Hindari menggunakan minyak goreng merah untuk menggoreng dengan api besar karena dapat merusak nutrisinya.
- Simpan minyak goreng merah di tempat yang sejuk dan gelap untuk menjaga kualitasnya.