TANGERANG, Lingkar.news – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten, melaporkan bahwa 53 siswa dalam penanganan medis karena terpapar wabah cacar air pada Rabu, 30 Oktober 2024. Terbaru, tersisa 13 orang masih dalam kondisi pemulihan.
“Untuk perkembangannya saat ini siswa yang masih mengalami cacar air tinggal 13 orang,” kata Kepala Sekolah SMP) Negeri 8 Kota Tangerang Selatan Muslih di Tangerang, Kamis, 31 Oktober 2024.
Pihaknya pun menyebut hingga kini tidak ada penambahan kasus semenjak munculnya wabah di wilayah tersebut.
“Memang dari awal sudah ada penurunan, hanya saja sejak Rabu tidak ada sama sekali kasus baru yang ditemukan,” terangnya.
Dia mengungkapkan sisa pelajar yang kini masih dalam pemantauan tim medis, rata-rata dari mereka mengalami gejala sedang.
Ia menambahkan selain kasus cacar air yang mengalami penurunan terdapat kasus gondongan juga menurun yang kini tersisa hanya tiga kasus.
“Sementara untuk kasus gondongan yang kemarin jumlahnya ada 18 orang, sekarang tersisa tiga orang,” ujarnya.
Meski demikian, komite SMP Negeri 8 Tangsel masih berupaya untuk melakukan pencegahan dengan menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh ruang kelas sebagai sterilisasi lingkungan.
Selain itu, kegiatan belajar jarak jauh telah diberlakukan selama dua pekan untuk memutus mata rantai penyebaran virus cacar air tersebut.
“Untuk belajar secara daring kita masih berlakukan, kemudian dari pihak puskesmas memperpanjang hingga Senin mendatang,” kata dia.
Kemenkes Segera Terbitkan SE Kewaspadaan Penyakit Cacar Air dan Gondogan
Atas adanya kasus ini, Kementerian Kesehatan akan menerbitkan Surat Edaran (SE) Kewaspadaan Penyakit Cacar Air (Varicella) dan Gondongan (Mumps).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenks) Aji Muhawarman menyebutkan SE tersebut akan diterbitkan oleh Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes kepada seluruh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi, kabupaten, kota, rumah sakit, dan puskesmas di Indonesia.
Dia mengatakan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) seperti puskesmas, rumah sakit, dan lainnya diimbau agar terus melakukan pemantauan dan surveilans secara ketat dan berjenjang kepada Dinkes kabupaten/ dan kota, provinsi, serta kepada Dirjen P2P melalui Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) di maupun laporan Surveilans Berbasis Kejadian/Event Based Surveillance (EBS) di aplikasi SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini & Respon).
“Fasyankes agar terus memperkuat kewaspadaan dan diseminasi informasi kepada masyarakat terkait penyakit cacar air dan gondongan dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakitnya,” kata Aji.
Dia pun mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, tidak berbagi peralatan mandi atau makan dengan penderita, serta menerapkan etika batuk, seperti menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk dan bersin.
“Jika anak-anak usia sekolah mengalami gejala Mumps atau gondongan maupun Varicella atau cacar air, maka segera melakukan isolasi mandiri di rumah serta dapat melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di rumah sampai anak tersebut sembuh,” ucapnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)