SERANG, Lingkar.news – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melakukan pengendalian inflasi dengan memanfaatkan budi daya bawang merah. Saat ini, inflasi Banten masih terkendali di angka 2,03 persen dan sembilan komoditas pangan mengalami penurunan.
“Masih terkendali, bahkan cenderung menuju ke deflasi,” kata Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Banten Virgojanti di Serang, Selasa, 15 Oktober 2024.
Pemerintah juga menghindari terjadinya deflasi secara terus-menerus yang bisa berdampak pada industri dan pertumbuhan ekonomi.
Virgojanti juga mengimbau kepada tim pengendalian inflasi daerah Kabupaten/Kota untuk terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan barang serta menyiapkan berbagai langkah intervensi sebagai langkah preventif.
Untuk mendukung pengembangan budi daya bawang merah sebagai upaya memenuhi kebutuhan pasar, Pemprov Banten berkolaborasi dengan pihak ketiga.
“Pemerintah Provinsi Banten bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Banten mengembangkan budi daya bawang merah untuk memenuhi kebutuhan pasar di Provinsi Banten,” katanya.
Ia mengatakan, dari beberapa uji coba, petani Provinsi Banten bisa menanam bawang merah sehingga budi daya bawang merah bisa dikembangkan.
Selain itu, beberapa daerah di Provinsi Banten cocok untuk dikembangkan budi daya bawang merah di antaranya di Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Serang. Saat ini akan dikembangkan di Sawah Luhur, Kota Serang,
“Untuk saat ini pasokan bawang merah untuk Provinsi Banten masih aman meski sebagian dipenuhi dari daerah lain,” katanya.
Selain tanam bawang merah, juga ada sekolah lapang teknis budi daya bawang merah. Dengan adanya sekolah lapang ini diharapkan keterampilan petani meningkat dalam budi daya bawang merah mengurangi ketergantungan pasokan dari daerah lain.
“Minimal tidak harus dipenuhi dari daerah luar sehingga mengurangi biaya transportasi. Sehingga bisa menjadi instrumen untuk menjaga stabilitas harga,” jelasnya.
Maka dari itu, tanam bawang merah ini terus dimasifkan yang nantinya bisa menjadi tanaman penyela masa tanam. Seperti di Jawa Tengah begitu tanam padi, maka tanam bawang merah. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)