SERANG, Lingkar.news – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Serang, Banten meningkat signifikan pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
Dinas Kesehatan Kota Serang mencatat sebanyak 311 kasus DBD pada 2023, dua diantaranya meninggal dunia. Sementara pada 2024, tercatat 853 kasus DBD dan 13 diantaranya meninggal dunia.
Kepala Dinkes Kota Serang, Ahmad Hasanuddin, mengatakan penyebaran penyakit DBD di daerah setempat secara merata di enam kecamatan dengan penderita rentang usia anak-anak hingga dewasa.
“Untuk sebarannya hampir merata di enam kecamatan, tapi kalau paling banyak ada di daerah yang penduduknya paling padat, yaitu di Kecamatan Serang,” ungkapnya, Rabu, 11 Desember 2024.
Hasanuddin pun menekankan pentingnya kesadaran masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri, sebab penanganan DBD bukan hanya tanggung jawab pemerintah, akan tetapi membutuhkan peran aktif masyarakat dalam melaksanakannya.
“Pemberantasan sarang nyamuk dan kesadaran masyarakat itu penting, karena kalau hanya dengan pengasapan atau fogging saja itu tidak maksimal untuk memberantas hingga ke jentik nyamuknya,” tuturnya.
Ia mengatakan perlunya masyarakat melakukan gerakan 3M Plus, yaitu menguras, mengubur, dan menutup tempat-tempat penampungan air bersih agar tidak menjadi sarang berkembang biak nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus yang menyebabkan DBD.
“Saya yakin kalau masyarakat sudah melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri pasti kasus DBD di Kota Serang menurun,” ucapnya.
Dinkes Kota Serang juga telah melakukan upaya pencegahan DBD melalui seluruh puskesmas yang memberikan penyuluhan kepada masyarakat secara berkesinambungan. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)