Cuaca Ekstrem, 441 Rumah Rusak Dihantam Longsor dan Angin Kencang di Banten

Cuaca Ekstrem, 441 Rumah Rusak Dihantam Longsor dan Angin Kencang di Banten

AMBRUK: Salah satu rumah warga Kabupaten Lebak ambruk diterjang angin kencang akibat cuaca ekstrem. (Antara/Lingkar.news)

RANGKASBITUNG, Lingkar.news Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mencatat 441 rumah diterjang longsor dan angin kencang selama Januari hingga 16 Maret 2024.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak, Agust Riza Faesal, pada Senin, 18 Maret 2024.

“Beruntung, bencana alam itu tidak ada korban jiwa maupun luka-luka,” kata Agust Riza Faesal.

Ratusan rumah yang diterjang longsor dan angin kencang itu mengalami berbagai macam kondisi kerusakan, mulai dari kategori rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan.

Warga yang kondisi rumahnya mengalami rusak berat, terpaksa harus mengungsi ke rumah saudaranya.

“Kebanyakan rumah yang terdampak bencana alam itu akibat longsor dan angin kencang,” tuturnya.

BPBD Kabupaten Lebak kini mengeluarkan peringatan dini kewaspadaan cuaca ekstrem beberapa hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, pergerakan tanah, angin kencang dan gelombang tinggi.

Potensi cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat, angin kencang dan petir dan berpeluang sore hingga malam hari.

Karena itu, masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanaan.

Selama ini, BPBD memetakan daerah rawan bencana alam di Kabupaten Lebak tersebar di 15 kecamatan, termasuk bencana tsunami.

Potensi alam di daerah rawan bencana alam itu, karena terdapat pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan pesisir pantai.

“Kami minta masyarakat agar tetap waspada menghadapi cuaca buruk,” kata Agust.

Ia mengatakan, pihaknya bersama tim relawan selama 24 jam memberlakukan siap siaga menghadapi cuaca ekstrem itu karena berpotensi menimbulkan bencana alam.

BPBD Lebak kini menyiapkan peralatan evakuasi juga ketersediaan logistik untuk penanggulangan bencana agar mereka dapat ditangani dengan baik dan tidak menimbulkan korban jiwa. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)

Exit mobile version