Lingkar.news – Salah satu moda transportasi futuristik yang direncanakan akan digunakan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara adalah Taksi Terbang EHang 216.
Meskipun namanya taksi, wujud dari kendaraan ini bukan berupa mobil melainkan wujud dari taksi terbang ini lebih mirip seperti drone yang berukuran besar atau raksasa.
Untuk mengoperasikannya, kendaraan canggih ini tidak menggunakan BBM karena 100 persen listrik, sehingga bebas emisi dan ramah lingkungan.
Bahkan, kendaraan ini disebut sudah digunakan di berbagai belahan dunia untuk membawa penumpang dan juga mengangkut barang.
Rencananya, Urban Air Mobility ini akan diujicobakan di IKN Nusantara pada tahun 2024.
Dikutip dari laman MPR RI, taksi terbang EHang 216 ini bisa menempuh perjalanan jauh 35 kilometer hanya dalam 21 menit dengan beban maksimum 2 orang penumpang atau 230 kilogram.
Taksi terbang EHang 216 dibekali dengan baling-baling yang berjumlah 16 dan 8 lengan yang bisa dilipat. Taksi ini pun bisa terbang hingga ketinggian 3.000 meter.
EHang 216 dinilai lebih unggul dari pada pesawat berawak tradisional, karena memiliki konsep teknologi EHang AAV yang mengikuti 3 filosofi yaitu tingkat keamanan maksimum, pengendalian tanpa awak, control dari pusat komando dengan kendali cerdas.
Pengisian daya dapat menggunakan sumber daya listrik 220V atau 380V dalam 1 jam pengecasan paling cepat.
Lalu, berapa lahan yang dibutuhkan untuk parkir? taksi terbang ini tentunya tidak membutuhkan lahan yang luas, karena hanya membutuhkan lahan 5 meter persegi.
Taksi terbang ini sudah terbang di beberapa negara seperti China, Jepang, Amerika Serikat, Qatar, Korea, Kanada, dan Dubai.
Nantinya, EHang 216 dapat menempuh daerah terpencil dan dapat menjadi solusi akses jalur darat. Sehingga produktifitas bisa meningkar dan tentunya untuk mendukung kesehatan masyarakat. Karena taksi terbang EHang 216 itu 100 persen listrik, jadi aman dari polusi. (Lingkar Network | Lingkar.news)