Tak Banyak yang Tahu, Ini 10 Makanan Indonesia Warisan Belanda

Tak-Banyak-yang-Tahu,-Ini-10-Makanan-Indonesia-Warisan-Belanda

Ilustrasi ayam suwir, salah satu makanan Indonesia warisan Belanda. (Instagram @luis_widarto/Lingkar.news)

Lingkar.news – Indonesia mempunyai beragam kuliner yang terbentuk akibat beberapa faktor, salah satunya adalah budaya. Era kolonial Belanda juga turut berperan mempengaruhi keberagaman kuliner di Indonesia.

Berikut ini ada beberapa makanan Indonesia warisan Belanda, yaitu:

11 Makanan Tradisional Indonesia yang Cocok Dijadikan Dessert

1. Perkedel

Perkedel adalah kata serapan yang diambil dari bahasa Belanda yaitu Frikadel. Makanan ini juga menjadi salah satu kuliner khas di beberapa negara-negara Eropa, seperti Denmark, Kepulauan Faroe, Norwegia, Polandia, Rusia, Estonia, Ukraina, Belanda, dan Lithuania.

Adanya Perkedel membuktikan kalau sebagian metode memasak orang Indonesia banyak terinspirasi dari bangsa Belanda.

Frikadel dari Belanda ialah santapan yang terbuat dari daging cincang, dilumat, dan digoreng. Bedanya dengan perkedel, makanan lokal ini bahan utamanya terbuat dari kentang.

2. Semur

Menurut The Javanese, istilah semur berasal dari bahasa Belanda smoor (rebusan) atau smoren (merebus).

Di Belanda, smoor adalah daging yang direbus bersama tomat dan bawang dalam waktu lama.

Salah satu buku masakan tertua di Hindia-Belanda, Groot Nieuw Oost-Indisch Volledig Kookboek yang terbit pada tahun 1902, mencantumkan enam macam semur.

Keenam macam semur itu adalah Semur Ayam 1,2 dan 3; Semur Ayam Banjar; Semur Ayam Banten, dan Semur Ayam Solo.

3. Kue kastengel

Kue Kastengel ternyata salah satu kue warisan kolonial Belanda. Kaasstengels berarti batang keju, berasal dari bahasa Belanda ‘Kaas’  yang artinya Keju. Sedangkan kata ‘Stengels’ yang berarti ‘Batang’.

Kaasstengels dibuat dari keju tua seperti gouda dan edam. Sehingga aroma dan rasa gurihnya lebih kuat.

Sementara kalau di Indonesia, Kaastengels dibuat dengan beberapa keju yang lebih terjangkau. Namun, cita rasanya sama-sama nikmat.

4. Ayam suwir

Menurut buku Rijsttafel, budaya kuliner di Indonesia Masa Kolonial 1870-1942 karya Fadly Rahman, ayam suwir berasal dari bahasa Belanda, yaitu zwartzuur.

Biasanya kita menggunakan ayam suwir untuk pelengkap makanan berat. Misalnya, disajikan sebagai pelengkap mie ayam, atau nasi uduk.

5. Lapis legit

Kue lapis legit berasal dari kata spekkoek yang berarti lemak babi. Spekkoek berasal dari kata “spek” yang berarti lemak babi, dan “koek” yang artinya kue.

Namun kenyataannya, pada resep tidak terdapat campuran dari babi sama sekali. Sedangkan di Indonesia, lapis legit dikembangkan dengan menambahkan kayu manis dan cengkeh.

6. Selat solo

Selat Solo memiliki saus yang lebih encer dibandingkan dengan steik Belanda yang bersaus kental. Masakan ini juga dikenal dengan sebutan bistik jawa.

Isi dalam makanan yang diadaptasi dari bahasa Belanda slachtje, merupakan akulturasi Belanda dan Jawa yang lahir di Surakarta atau Solo.

Pada masa itu, bangsa Belanda lebih menyukai hidangan daging dan sebaliknya pihak keraton yang cenderung menyukai makanan dengan sentuhan rasa manis dan juga sayur-sayuran.

7. Roti Buaya

Roti buaya yang dibawa bangsa Belanda menjadi kuliner penting bagi warga Betawi, terutama di acara-acara pernikahan.

Awalnya roti ini dibuat dari singkong. Lalu Belanda memperkenalkan teknik pembuatan roti berbahan gandum, sehingga roti buaya pun mengadopsinya.

8. Risoles

Nama risoles ternyata berasal dari bahasa Belanda yaitu rissole, yang berarti kue pastel berisi daging.

Makanan ini tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di sejumlah negara di Eropa seperti Prancis.

Di Indonesia, isian risoles tidak selalu berisi daging dan sayuran karena makanan ini terus mengalami perkembangan.

9. Ayam kodok

Meski makanan ini mengandung kata ‘kodok’, tetapi tidak terbuat dari hewan kodok sama sekali.

Wujud ayam kodok adalah ayam utuh berisi campuran daging ayam cincang dan rempah. Terkadang ditambah telur atau jeroan ayam.

Bentuk ayam kodok melebar dan pipih karena tidak ada tulangnya. Dari sinilah nama ayam kodok muncul.

Ayam kodok adalah kreasi orang Belanda, dengan menggunakan bahan yang tersedia di Indonesia.

Ayam kodok Terinspirasi dari hidangan daging cincang ala Perancis yaitu ballotine dan galantin.

10. Kue dadar gulung

Makanan Indonesia warisan Belanda yang terakhir adalah kue dadar gulung. Kue dengan balutan kulit tepung berwarna hijau ini ternyata merupakan salah satu kue hasil persilangan antara kue panekuk khas Belanda dengan isian enten kelapa gula merah khas Indonesia.

Karena memiliki rasa yang manis dan legit, kue ini juga menjadi satu diantara kue yang digemari oleh masyarakat Indonesia.

5 Alasan Orang Indonesia Suka Makan Gorengan, Kamu Juga?

Di antara 10 deretan makanan Indonesia yang mendapatkan pengaruh dari negara kincir angin ini, manakah yang menjadi makanan favoritmu?. (Lingkar Network | Lingkar.news)

Exit mobile version