Sejarah Kelam Situs Gorong-Gorong Pohrendeng Blora, Saksi Bisu Kekejaman PKI 1948

Situs Gorong-Gorong Pohrendeng Blora (Dok.Pribadi Situs Gorong-Gorong Pohrendeng Blora/Lingkar.news)

Situs Gorong-Gorong Pohrendeng Blora (Dok.Pribadi Situs Gorong-Gorong Pohrendeng Blora/Lingkar.news)

Lingkar.news –Menengok ke belakang mengenai peristiwa yang sedikit terlupakan, di Dukuh Pohrendeng Desa Tamanrejo, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora merupakan salah satu tempat pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948 silam.

Disaksikan bangunan tua yang berupa gorong-gorong jembatan kereta api dengan warna hitam yang masih berdiri kokoh di tengah sawah Dusun Pohrendeng. Masyarakat menyebutnya corongan.

Sepintas memang tidak ada yang istimewa dari bangunan ini lantaran tidak diabadikan menjadi tempat sejarah. Namun, siapa sangka bangunan tersebut menyimpan jejak kelam kekejaman PKI Madiun yang dipimpin oleh Muso.

Ditempat itulah, para pejabat pemerintah Blora dibunuh oleh anggota PKI sebagai rentetan peristiwa Madiun. Termasuk Bupati Blora saat itu, Mr.Iskandar. Ia dibunuh bersama tokoh masyarakat Abu Umar dan lainnya.

Mbah Mamat (62)  salah seorang anak dari almarhum bapaknya yang  pernah menjadi saksi hidup Peristiwa Tahun 1948.

Ia menceritakan, bapaknya sempat melihat langsung peristiwa pembantaian berdarah tersebut. Saat itu, bapaknya sangat takut, sebab melihat ada sekitar lima  orang yang dibunuh oleh anggota PKI dengan menggunakan senjata tajam.Dalam ceritanya juga mengatakan bahwa pembantaian dilakukan pada malam hari.

Adapun, Muhadi (57) seorang warga sekitar juga bercerita, bahwasannya salah satu korban kekejaman PKI Madiun 1948 yakni Abu Umar, makamnya terletak di Tegalsari, Desa Temurejo berdampingan dengan Makam Srikandi Aceh Potjut Meurah Intan.

Sebagai wujud untuk mengenang korban Peristiwa Tahun 1948, kini nama mereka digunakan sebagai nama jalan di Kota Blora. Seperti, Jl. Mr Iskandar yang berada di jalan protokol, mulai dari Alun-Alun hingga Kaliwangan.

Sedangkan, Jalan Abu Umar berada di sebelah barat Alun-Alun sampai Simpang Tiga Lapangan Bhayangkara, dan Jalan Gunandar berada di sebelah selatan Tugu Pancasila sampai SMP 2 Blora, Kedungjenar.

Selain mereka, ada juga pejuang lainnya yang dibunuh saat PKI Madiun. Diantaranya adalah Kolonel Sunandar, Sumodarsono, Reksodiputro, Sudarman, dan AKBP Agil Kusumodyo. Mereka dibunuh di lokasi yang berbeda.

Sama seperti Mr Iskandar, Abu Umar dan Gunandar, nama mereka juga diabadikan oleh Pemkab sebagai nama jalan di Kota Blora. (Lingkar Network | Lingkar.news)

Exit mobile version