Lingkar.news – Bagi wisatawan di Kabupaten Semarang, jangan lupa singgah sejenak di Kecamatan Bandungan dan menikmati satu kudapan yang legendaris khas Bandungan, Kabupaten Semarang. Namanya, bubur opak.
Kuliner ini merupakan sejenis kudapan yang banyak diburu masyarakat. Tentunya selain sate kelinci dan tahu serasi yang ada di Bandungan juga.
Bubur opak sendiri merupakan salah satu makanan khas yang hanya bisa ditemukan di Bandungan. Dan salah satu penjaja bubur opak yang terkenal di Bandungan adalah Bu Rahayu yang menjajakan bubur opak di dekat alun-alun atau bundaran Bandungan.
“Saya jualan bubur opak ini sudah sekitar 27 tahun lamanya. Ya di sini Mbak di Bandungan, tapi dulu nenek saya yang jualan, sekarang saya yang meneruskannya,” papar Rahayu.
Rahayu sendiri berjualan bubur opak setiap pagi, bersama dengan berbagai jenis sayuran lainnya.
“Opak ini seperti kerupuk yang dibuat dari singkong. Makannya bisa pilih lauk lainnya. Jadi sesuai selera pembeli lauk pauknya dan sayurnya,” ungkapnya.
Di kesempatan itu, Rahayu juga bercerita kalau resep bubur opaknya hasil turun temurun dari neneknya. Bahkan sewaktu ia belum menikah, ia sudah sering ikut memasak bubur opak khas neneknya.
“Awalnya hanya jualan bubur dan resepnya juga dari nenek. Saat itu saya masih belum menikah. Memang dari dulu saya sering menemani nenek saya memasak bubur opak dan berjualan bersama nenek saya Mbak,” ujarnya.
Rahayu juga menceritakan kisahnya dulu, berjualan pertama kali di lingkungan Dusun Junggul, Bandungan. Di mana lokasi itu adalah tempat tinggalnya.
“Dulu jualannya pertama kali di lingkungan dekat rumah, di Dusun Junggul tempat tinggal saya. Dan yang beli itu hanya orang-orang di sekitar dusun saya itu. Dan waktu itu belum ada opaknya, hanya bubur sayur saja,” sebutnya.
Namun, ketika bubur sayur yang ia dan neneknya jual itu ditambah dengan kerupuk opak, pembeli makin banyak yang datang.
“Iya waktu itu kepikiran untuk menambah opak sebagai piring bubur ini, dan ternyata yang beli tambah ramai. Apalagi kalau hari Sabtu dan Minggu. Itu yang beli banyak sekali,” imbuh Rahayu.
Bubur opak sendiri disajikan terdiri dari bubur gurih ditambah dengan sayuran pecel beserta bumbu kacang, kemudian ditambahkan mie goreng, kering tempe, dan juga capcai.
Tidak hanya itu, ada juga varian sayur lainnya, seperti opor dan sayur labu.
“Kadang untuk opaknya sendiri saya memakai opak samier atau opak pacul,” lanjutnya.
Bagi wisatawan yang ingin mencoba kuliner satu ini, harus meluangkan waktu di pagi hari. Pasalnya tempat jualan Rahayu hanya buka hingga pukul 09.00 WIB, itu pun jika belum habis bubur yang dijajakannya.
“Bisanya tutup lebih awal karena ramai yang beli, Mbak,” tuturnya semringah.
Untuk satu porsi bubur opak sendiri dibandrol Rp 10 ribu, jika ditambah dengan telur ceplok menjadi Rp 15 ribu. Murah dan nikmat. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkar.news)