Lingkar.news – Membaca buku menjadi hobi tersendiri bagi sebagian orang, baik itu buku fisik maupun buku digital. Bermacam-macam genre buku pun tersedia di toko buku. Ada buku yang mengisahkan tentang petualangan, humor, horror, romansa, politik, dan lain sebagainya.
Membaca buku juga mempunyai banyak manfaat bagi diri kamu. Mulai dari mencerahkan imajinasi, membangun kepercayaan diri, meningkatkan pengetahuan, dan yang tak kalah menarik adalah memberikan perspektif pada dunia sekitar.
Setiap orang, tentu mempunyai genre buku favorit masing-masing. Bagi kamu yang suka membaca buku tentang politik atau tentang kenegaraan, kamu bisa coba baca buku yang berjudul “Indonesia Era Disrupsi”.
Buku Indonesia Era Disrupsi ini akan diluncurkan pada bulan Juli mendatang. Buku ini adalah buku ke-23 karya dari Bambang Soesatyo yang merupakan Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar.
Lalu apa yang dibahas dalam buku ini?. Buku Indonesia Era Disrupsi karya Bambang Soesatyo (Bamsoet) ini berisi kontemplasi analisis dan buah pikiran Bamsoet atas perkembangan terkini. Selain itu juga berisi rangkaian tulisan Bamsoet yang telah dipublikasikan di sejumlah media dalam negeri.
Jika kita melihat dari judul buku saja, pasti kita sudah tahu tema buku ini. Ya, Era Disrupsi. Alasan tema disrupsi dipilih karena Indonesia saat ini tengah menjalani proses perubahan yang cepat pada sistem dan tatanan di berbagai aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut didorong oleh inovasi teknologi dan tuntutan revolusi Industri 4.0.
Saat kita membaca buku Indonesia Era Disrupsi ini, secara tidak langsung kita akan diajak beradaptasi dengan perubahan di era disrupsi saat ini, karena dinamika perubahan berlangsung begitu cepat. Perubahan tidak dapat dihindari oleh siapa pun, baik masyarakat perkotaan maupun di pelosok desa. Nyaris tidak ada lagi daerah yang terisolasi.
Kita juga akan mengetahui tentang komunitas global yang sudah mengadopsi Industri 4.0, era baru yang juga menghadirkan begitu banyak perubahan di bidang ekonomi dan industri. Proses yang konvensional pada era Industri 3.0 sudah harus ditinggalkan. Sebab, proses produksi dan distribusi pada sektor industri di era Industri 4.0 bekerja dengan dukungan teknologi digital dan internet
Penulis buku ini juga menerangkan bahwa, digitalisasi dalam proses produksi dan distribusi mengharuskan semua entitas yang terkait langsung dengan industri, harus selalu terkoneksi untuk komunikasi dan berbagi informasi. Konsekuensinya, kecepatan tersedianya data dan informasi menjadi faktor yang utama.
Dengan membaca buku Indonesia Era Disrupsi ini, kita menjadi tahu bahwa memang para generasi muda tak punya pilihan kecuali segera beradaptasi dan mengadopsi berbagai perubahan. Dunia kerja juga berubah, tidak sama lagi dengan era Industri 3.0. Pada era sekarang, banyak fungsi dalam organisasi manajemen tidak lagi butuh otak dan tenaga manusia, karena sudah digantikan oleh internet of things (IoT).
Kita juga diingatkan tentang aspek kesiapan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Mau tidak mau Indonesia butuh begitu banyak talenta digital.
Namun tak cukup itu saja, tantangannya tidak berhenti pada kebutuhan talenta digital. Persoalan berikutnya adalah seberapa jauh kesiapan dan kemauan dunia pendidikan nasional beradaptasi dengan perubahan sekarang ini. Kemauan beradaptasi setidaknya harus tercermin pada perubahan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan zaman.
Nah, itu lah gambaran dari isi buku Indonesia Era Disrupsi karya Bambang Soesatyo. Jika kamu menyukai karya-karya Bambang Soesatyo, kamu juga bisa membaca bukunya yang lain seperti buku yang berjudul Hadapi dengan Senyuman, Negara Butuh Haluan, Akal Sehat, Indonesia Gawat Darurat, Perang-perangan Melawan Korupsi, dan masih banyak karya lainnya yang menarik. (Lingkar Network | Lingkar.news)