Lingkar.news – Tahun Baru Imlek rasanya kurang lengkap tanpa kue Yopia khas Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Sebagaimana ciri khas dari tempat asalnya, Kecamatan Lasem sendiri memang seringkali disebut sebagai Tiongkok kecil. Tidak mengherankan apabila di sana akan mudah ditemui beragam kuliner khas Tionghoa, salah satunya kue Yopia yang menjadi santapan wajib saat perayaan imlek.
Selain jadi sajian khas Imlek, perlu diketahui bahwa kue Yopia ternyata menjadi simbol akulturasi kuliner Tiongkok dengan budaya Jawa.
Secara tampilan, kue Yopia berbentuk menyerupai kue Bakpia khas Yogyakarta yang bertekstur krispi di luar dengan isian beraneka ragam. Berbeda dengan kue Yopia, kulitnya dibuat menggunakan bahan terigu yang menjadi ciri khas makanan Tiongkok, sedangkan isiannya menggunakan gula aren yang identik dengan kuliner Jawa.
Salah satu pengrajin kue Yopia yang bisa dikunjungi yakni berada di Desa Karangturi, Lasem, Rembang. Produksi kue Yopia di sana sudah dilakukan sejak tahun 1800-an dan masih aktif sampai sekarang. Kini usaha kue Yopia turun temurun itu sudah berada di generasi ketiganya.
Menurut generasi ketiga pengrajin kue Yopia di Desa Karangturi, Waras mengaku dirinya meneruskan usaha leluhurnya dari keluarga Tan Tjiem Liang. Dia pun tidak membuat kue Yopia setiap hari dan hanya memproduksi ketika ada pesanan saja.
“Langganan toko, kalau minta baru buat,” kata Waras.
Makanan legendaris ini tidak mudah dibuat, Waras hanya memproduksinya setiap seminggu sekali. Sementara dalam sekali produksi, dirinya mampu membuat kue Yopia 400 hingga 500 biji. Meskipun demikian, kue Yopia buatannya masih memiliki pelanggan setianya. Biasanya ia mendapatkan pesanan dari Semarang hingga Jakarta dan kota lainnya. (Lingkar Network | Lingkar.news)