Lingkar.news – Sunscreen atau tabir surya adalah tahap final perawatan kulit yang tidal boleh terlewatkan. Penggunaan tabir surya sangat penting karena daoat melindungi kulit dari paparan sinar matahari, yang bisa menyebabkan kerusakan kulit.
Paparan sinar UVA dan UVB dapat merusak kesehatan kulit, salah satunya berkontribusi pada penuaan kulit dan risiko masalah lainnya. Oleh karena itu menggunakan sunscreen yang tepat sangat dianjurkan, bahkan saat cuaca mendung maupun beraktivitas di dalam ruangan.
Memilih sunscreen juga harus menyesuaikan jenis kulit setiap individu. Misalnya bagi pemilik kulit berjerawat atau rentan berjerawat memiliki tantangan tersendiri. Jika salah produk maka bisa memperparah jerawat, bahkan menyebabkan iritasi.
DR. dr. IGN Darmaputra, SpKK(K), seorang pakar kesehatan kulit, mengatakan bahwa physical sunscreen adalah pilihan paling tepat bagi kulit yang sedang berjerawat atau kulit yang rentan berjerawat,
“Physical sunscreen dengan kandungan bahan seperti titanium dioxide dan zinc oxide adalah pilihan utama untuk kulit berjerawat,” kata dr Darma dalam keterangannya, Jumat, 13 Desember 2024.
Namun jika tekstur physical sunscreen dirasa kurang nyaman, dr Darma menyarankan untuk memilih sunscreen dengan kombinasi komponen physical dan chemical.
“Pastikan bahan-bahan dalam produk tersebut tidak merangsang timbulnya jerawat atau iritasi,” tambahnya.
Produk sunscreen yang ideal untuk kulit berjerawat sebaiknya memiliki klaim non-comedogenic dan non-acnegenic dalam daftar bahan-bahannya. Klaim ini menunjukkan bahwa produk dirancang untuk tidak menyumbat pori-pori atau memicu munculnya jerawat baru.
Selain itu, tekstur sunscreen juga menjadi faktor penting. Kulit berjerawat cenderung lebih cocok dengan sunscreen berbentuk gel atau lotion ringan, karena lebih mudah menyerap dan tidak meninggalkan rasa lengket.
Melihat ada dua jenis sunscreen, physical dan chemical, bagaimana cara membedakannya? Yuk simak penjelasannya berikut ini.
1. Chemical Sunscreen
Chemical sunscreen mengandung bahan aktif seperti oxybenzone, avobenzone, octinoxate, octocrylene, dan homosalate. Bahan-bahan ini bekerja dengan cara menyerap sinar UV dan mengubahnya menjadi panas, yang kemudian dikeluarkan dari kulit.
Chemical sunscreen cocok untuk kulit normal hingga berminyak maupun kombinasi karena teksturnya yang cenderung lebih ringan dan cepat meresap.
Meskipun beberapa orang dengan kulit sensitif bisa menggunakannya, ada juga yang bisa mengalami iritasi, tergantung pada bahan aktif yang terkandung. Jadi, untuk kulit sensitif, perlu berhati-hati dalam memilih produk.
Chemical sunscreen sering dipilih karena lebih ringan dan tidak meninggalkan bekas putih, sehingga lebih cocok digunakan sebagai dasar sebelum makeup.
Selain itu chemical sunscreen memiliki tekstur lebih ringan dan tidak meninggalkan residu putih. Tidak terasa tebal di kulit, jadi nyaman digunakan sehari-hari.
Namun kekurangan chemical sunscreen terkadang terdapat bahan yang menyebabkan iritasi pada kulit sensitive. Kemudian penggunaannya harus menunggu sekitar 20–30 menit setelah aplikasi untuk efektivitas penuh.
2. Physical Sunscreen (Mineral Sunscreen)
Physical sunscreen mengandung bahan aktif seperti zinc oxide dan titanium dioxide. Produk ini bekerja dengan cara memantulkan sinar UV dari kulit, menciptakan penghalang fisik yang melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
Tabir surya jenis mineral ini umumnya lebih lembut dan tidak mengandung bahan kimia yang bisa mengiritasi kulit, sehingga sangat cocok untuk kulit sensitif.
Physical sunscreen cocok digunakan untuk jenis kulit kering karena teksturnya yang lebih kaya dan bisa membantu menjaga kelembapan kulit kering, pun dengan kulit yang rentan jerawat karena mengandung bahan alami yang lebih ringan dan tidak menyumbat pori-pori. Produk ini sering dipilih oleh mereka yang berjerawat.
Physical sunscreen lebih cepat diserap kulitsetelah diaplikasikan juga lebih aman untuk kulit sensitif atau yang rentan terhadap reaksi alergi.
Kekurangannya, physical sunscreen cenderung meninggalkan lapisan putih pada kulit karena sifatnya yang memantulkan sinar matahari. Bisa terasa lebih berat di kulit dibandingkan dengan chemical sunscreen.
Kedua jenis tabir surya tersebut efektif dalam melindungi kulit dari sinar UV. Namun penggunaannya tetap harus memperhatikan kondisi kulit, kebutuhan dan preferensi pribadi. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)