Lingkar.news – Keputusan untuk memilih Kalimantan Timur sebagai lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN) Indonesia bukanlah keputusan yang diambil begitu saja, tetapi merupakan hasil dari pertimbangan mendalam yang melibatkan berbagai faktor.
Dikutip dari Kementerian Sekretaris Negara Republik Indonesia, alasan utama dibangunnya IKN adalah pemerataan baik dari sisi penduduk, pembangunan, maupun ekonomi. Pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur sendiri bukan gagasan pribadi Presiden Joko Widodo. Sebab gagasan untuk memindahkan ibu kota sudah ada sejak 1960 atau pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.
Selain itu, faktor lain yang mendasari pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur lantaran keinginan untuk mengubah fakta bahwa pembangunan Indonesia terlalu Jawa sentris. Hal itulah yang seringkali menimbulkan kesenjangan antar daerah di Indonesia.
Dilansir dari Kaltimprov, faktor lain yang menjadi alasan pemindahan ibu kota negara yakni untuk menemukan posisi sentral Indonesia sebagai negara kepulauan. Pemilihan Kaltim dinilai tidak terlalu jomplang baik dari wilayah barat ke timur atau dari timur ke barat.
Faktor lain yang dipertimbangkan adalah aspek keamanan (security). Berbeda dengan zaman Belanda dulu, jarak Istana Negara di Jakarta sangat dekat dengan jalan umum. Sedangkan tingkat keamanan era lampau masih sangat tinggi karena Jakarta saat itu tidak seramai sekarang.
Adapun di Kaltim sendiri lingkungannya dinilai masih relatif aman baik dari segi masalah sosial maupun bencana alam. Di tambah lagi di sana suda ada pusat perbelanjaan, perhotelan, dan infrastruktur jalan tol. Tidak hanya itu, lingkungan di Kaltim juga masih asri.
Sementara itu, beberapa alasan mengapa ibu kota negara dipindah ke Kalimantan Timur telah dijelaskan di laman resmi IKN.
- Aksesibilitas lokasi tinggi, dekat dengan dua kota besar yakni Balikpapan dan Samarinda
- Infratruktu utama sudah tersedia yakni Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dan Trans Kalimantan
- Sudah tersedia bandara di Balikpapan dan Samarinda, Pelabuhan Terminal Peti Kemas Kariangau, Balikpapan dan Pelabuhan Semayangm Samarinda
- Lahannya yang luas dan berstatus Hutan Produksi dan Perkebunan
- Pertahanan dapat didukung oleh Tri Matra Darat, Laut, dan Udara
- Terdapat air baku dari 3 waduk existing, 2 waduk yang direncanakan, 4 sungai, dan 4 daerah aliran sungai
- Kemampuan lahan sedang untuk kontruksi banguann
- Berada di jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia II (Selat Makassar)
Itulah alasan dan faktor mengapa IKN dipindah ke Kalimantan Timur. Perlu diketahui, rencana memisahkan pusat ekonomi dengan pusat pemerintahan bukanlah sesuatu yang baru. Sudah ada banyak contoh negara yang telah sukses melakukannya.
Seperti Australia yang menggeser ibu kota negaranya dari Melbourne ke Canberra pada 1927 silam. Meskipun sudah tidak lagi menjadi pusat pemerintahan, tapi Melbourne dan Sidney tetap menjadi pusat bisnis. Hal serupa juga diterapkan di Amerika Serikat, sejak 1790 ibu kota mereka telah berpindah dari New York ke Washington DC. Walaupun telah berhijrah tapi New York hingga kini masih menjadi pusat bisnis. (Lingkar Network | Sekar – Lingkar.news)