Semarang, Lingkar.news – Kabinet Presiden Prabowo Subianto masa jabatan 2024–2029 menampilkan menteri-menteri berpengalaman dari berbagai daerah. Beberapa di antaranya berasal dari Jawa Tengah, mencerminkan keberagaman dan kompetensi regional. Berikut adalah profil enam menteri asal Jawa Tengah yang menjabat di Kabinet Merah Putih:
1. Nusron Wahid – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN)
Nusron Wahid, kelahiran Kudus pada 12 Oktober 1973, adalah politisi Partai Golkar yang dikenal dengan pendekatan inklusifnya. Sebelum menjadi Menteri ATR/BPN pada 20 Oktober 2024, ia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan anggota DPR. Sebagai tokoh yang aktif dalam isu-isu buruh migran, Nusron sering melakukan advokasi langsung kepada pemerintah daerah dan pusat untuk perlindungan pekerja migran.
Latar Belakang Pendidikan:
- S1 Ilmu Budaya, Universitas Indonesia
- S2 Ilmu Ekonomi, Institut Pertanian Bogor
Karier dan Aktivisme:
- Ketua Suara Mahasiswa UI
- Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
Sebagai Menteri ATR/BPN, Nusron fokus menyelesaikan konflik agraria dan mempercepat distribusi sertifikat tanah, sebuah tantangan besar di Indonesia yang masih diwarnai sengketa lahan di banyak wilayah.
Harta Kekayaan: Berdasarkan LHKPN (27 Maret 2024), Nusron memiliki total kekayaan Rp 17,53 miliar, terdiri dari tanah, bangunan, dan aset lainnya.
2. Wihaji – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN
Wihaji, kelahiran Sragen pada 22 Agustus 1976, memiliki pengalaman sebagai Bupati Batang (2017–2022). Sebagai Bupati, ia berhasil mempromosikan Batang sebagai pusat industri baru di Jawa Tengah melalui Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), yang menarik banyak investasi domestik dan asing.
Latar Belakang Pendidikan:
- S1 Pendidikan Islam, UIN Salatiga
- S2 Pendidikan Kependudukan, Universitas Negeri Jakarta
- S3 Manajemen Lingkungan Hidup, Universitas Negeri Jakarta
Karier Politik:
- Staf ahli anggota DPR dari Partai Golkar
- Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar
- Bupati Batang dengan prestasi seperti pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan yang signifikan
Sebagai Menteri, Wihaji mengusung program edukasi kesehatan reproduksi berbasis komunitas dan memperkuat layanan posyandu untuk mengatasi stunting di Indonesia.
Harta Kekayaan: Berdasarkan LHKPN (2021), Wihaji memiliki kekayaan Rp 3,4 miliar, termasuk properti di Depok dan Pekalongan serta beberapa kendaraan.
3. Agus Andrianto – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan
Agus Andrianto, kelahiran Blora pada 16 Februari 1967, memiliki karier panjang di Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Sebagai Kapolda Sumatera Utara, Agus dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan inovatif dalam menjaga keamanan wilayah dengan pendekatan berbasis teknologi. Sebagai Wakapolri, ia juga menjadi pelopor modernisasi di tubuh Polri.
Latar Belakang Pendidikan:
- Akademi Kepolisian (Akpol), lulus 1989
- S2 Ilmu Hukum, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Prestasi dan Pengalaman:
- Kapolda Sumatera Utara (2018)
- Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri
Sebagai Menteri, Agus memimpin reformasi besar di bidang imigrasi, memperkenalkan sistem e-visa untuk meningkatkan efisiensi proses imigrasi, dan mendukung reintegrasi narapidana melalui program keterampilan berbasis kewirausahaan.
Harta Kekayaan: LHKPN (2022) mencatat kekayaan Agus sebesar Rp 19,85 miliar, termasuk properti bernilai tinggi di Jakarta Selatan dan Tangerang serta kendaraan bermotor.
4. Sakti Wahyu Trenggono – Menteri Kelautan dan Perikanan
Sakti Wahyu Trenggono, kelahiran Semarang, adalah mantan Wakil Menteri Pertahanan di kabinet Jokowi-Ma’ruf sebelum kembali menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Dengan latar belakang sebagai “Raja Menara,” ia membawa pendekatan bisnis dalam mengelola sektor kelautan yang berpotensi besar untuk meningkatkan ekonomi nasional.
Latar Belakang Karier:
- Pengusaha sukses di bidang telekomunikasi dengan julukan “Raja Menara”
- Bendahara Tim Kampanye Nasional Jokowi pada Pilpres 2019
- Menteri Kelautan dan Perikanan di era Jokowi-Ma’ruf
Sakti memiliki visi besar untuk mengembangkan “Ekonomi Biru” melalui penerapan penangkapan ikan terukur dan budidaya ikan yang ramah lingkungan. Selain itu, ia aktif dalam kampanye pembersihan sampah laut dan mempromosikan investasi di sektor akuakultur.
Harta Kekayaan: Sebagai pengusaha dan politisi, Trenggono memiliki aset signifikan di berbagai sektor, termasuk telekomunikasi dan properti.
5. Budi Gunawan – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan
Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Dr. Budi Gunawan, S.H., M.Si., Ph.D., lahir di Surakarta pada 11 Desember 1959. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sejak 9 September 2016. Budi ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan di Kabinet Merah Putih.
Latar Belakang Pendidikan:
- Akademi Kepolisian (Akpol), lulus 1983
- Lulus terbaik Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (1988)
- Summa Cum Laude program doktor ilmu hukum, Universitas Trisakti
Karier dan Penghargaan:
- Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri
- Kapolda Bali
- Wakapolri
Budi dikenal dengan penguasaan strategi keamanan nasional dan inovasi di bidang intelijen. Namun, ia pernah menjadi perbincangan nasional dalam kasus “cicak buaya” antara Polri dan KPK.
Harta Kekayaan: Tidak ada data rinci dari LHKPN terkait kekayaan Budi Gunawan.
6. Abdul Mu’ti – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Abdul Mu’ti, lahir pada 2 September 1968 di Kudus, berasal dari keluarga yang sangat menghargai pendidikan. Saat ini, ia adalah Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022–2027 dan dosen di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Latar Belakang Pendidikan:
- Madrasah Ibtidaiyah Manafiul Ulum Kudus
- Fakultas Tarbiyah, IAIN Walisongo Semarang
- School of Education, Flinders University, Adelaide, Australia
Karier dan Penghargaan:
- Ketua Umum Indonesia Conference on Religion and Peace (2023–2028)
- Australian Alumni Award (2008)
Harta Kekayaan: Meski Abdul Mu’ti tidak pernah mencatatkan harta kekayaannya di LHKPN, ia terlibat dalam pengelolaan kekayaan organisasi Muhammadiyah yang mencapai sekitar Rp 13 triliun.