SEMARANG, Lingkar.news – Generasi 90-an mungkin sudah tak asing lagi dengan band kasidah Nasida Ria. Grup musik yang kesemua anggotanya perempuan ini dibentuk pada tahun 1975 oleh HM Zain dan masih eksis hingga saat ini.
HM Zain yang merupakan guru qira’ah di Kota Semarang mengumpulkan sembilan siswanya yang terdiri Mudrikah Zain, Mutoharoh, Rien Jamain, Umi Kholifah, Musyarofah, Nunung, Alfiyah, Kudriyah dan Nur Ain.
Grup Nasida Ria tidak hanya mengandalkan vokal dan pesan yang disampaikan dalam lagunya. Tetapi, semua anggotanya bisa memainkan alat musik. Mulanya mereka hanya menggunakan rebana sebagai alat musik.
Namun, Wali Kota Semarang pada saat itu yakni Iman Soeparto Tjakrajoeda yang juga merupakan penggemar Nasida Ria menyumbangkan alat musik organ untuk memperlancar pelajaran musik mereka. Seiring berjalannya waktu, Nasida Ria juga mendapatkan gitar, bas, biola, dan gitar.
Perjalanan Nasida Ria sebagai grup musik yang menyampaikan pesan-pesan melalui lagunya rupanya sangat diterima masyarakat. Bahkan juga mendapat sambutan baik oleh generasi milenial dan generasi Z.
Terbukti pada 9 Oktober 2022, Nasida Ria tampil di acara musik anak muda Synchronize Festival di Jakarta. Kawula muda tampak menikmati lagu-lagu hit yang dinyanyikan.
Pimpinan Nasida Ria, Choliq Zain, mengatakan penonton yang hadir pada waktu itu 70 persen laki-laki. Ia menyebut ini merupakan fenomena yang sangat luar biasa karena lagu-lagu Nasida Ria masih bisa di terima baik khususnya di telinga kawula muda.
“Mungkin karena legend-nya Nasida Ria jadi mereka (anak-anak muda) berbondong-bondong untuk menyaksikan perfom kita. Lagu Perdamaian didapuk sebagai lagu pembuka. Saat musik dimainkan, para penonton yang didominasi oleh anak muda tampak langsung berjoget, tidak hanya itu mereka juga ikut bernyanyi bersama. Tidak hanya Perdamian, lagu-lagu hit yang lain juga dibawakan seperti Tahun 2000, Kota Santri, Bom Nuklir, dan yang lainnya,” terang Choliq Zain belum lama ini.
Zain mengaku merasa sangat senang dan bersyukur karena banyak generasi muda yang tahu dan hapal lagu-lagu Nasida Ria.
Ia bercerita awal mula anak-anak muda menyukai Nasida Ria adalah saat 2016. Saat itu Nasida Ria dipanggil oleh Komunitas Ruang Rupa di Jakarta. Komunitas ini membuat sebuah acara musik yang di gelar di Sukabumi.
Singkat cerita Nasida Ria menjadi salah satu bintang tamu. Mulai dari situ, kata Zain, anak-anak muda mulai mengenal grup kasidah Nasida Ria karena mayoritas Komunitas Ruang Rupa di isi oleh anak muda.
Ia berharap Nasida Ria tetap bisa eksis di dunia hiburan, karena menurutnya grup musik ini bukan hanya semata-mata membawakan lagu namun juga terselip dakwah-dakwah untuk bisa di terima masyarakat dan pendengarnya.
“Kami berharap lagu-lagu di Nasida Ria bisa membawa dampak baik kepada para penonton yang mendengarkan, karena grup ini juga mengedepankan dakwah islamiah juga dan pesan-pesan moral. Jadi ada kemanfaatan dari setiap lirik lagunya,” ujarnya. (Lingkar Network | Rizky Syahrul Al-Fath – Lingkar.news)