Cerita Makam Keramat Nyai Brintik di Semarang Selatan, Dipercaya Jadi Pembawa Berkah

Makam Nyai Brintik Semarang Selatan (Dok.Pribadi Makam Nyai Brintik/Lingkar.news)

Makam Nyai Brintik Semarang Selatan (Dok.Pribadi Makam Nyai Brintik/Lingkar.news)

Lingkar.news – Legenda seorang wanita berambut brintik (keriting) berparas cantik yang sakti mandraguna penghuni pertama kali bukit rimbun atau disebut gunung Brintik.

Makam tokoh Dowo Rinjani atau Nyai Brintik sebutannya ini berada di perbukitan tersebut, tepatnya di dekat musholla Al Fallah Gunung Brintik, Kelurahan Randusari, Semarang Selatan.

Makam yang konon katanya di anggap keramat oleh masyarakat yang berkunjung untuk meminta keberkahan.Pengunjung makam atau peziarah menganggap bahwa Nyai Brintik adalah sesepuh di wilayah tersebut.

Adapun hal yang unik, layaknya agama kejawen, bagi setiap orang yang berkunjung dan memiliki hajat akan membawa sejumlah sesaji sebagai prasyarat.

Jenis sesaji yaitu ketan yang di campur gula merah dan salak, sirih, tembakau serta pisang raja. Tradisi tersebut sudah di lakukan sejak ratusan tahun lalu.

Penjaga makam, Ari Kumalasari (45) menuturkan bahwa banyak peziarah yang datang setiap harinya. Apalagi warga yang berdatangan di hari Jumat Kliwon kian membludak dengan tujuan yang berbeda-beda.

Banyak warga yang datang meminta nomor togel, bahkan ada yang berdoa meminta untuk menjadi pejabat.

Wanita hampir paruh baya itu mengaku, ia sebagai generasi ketiga juru kunci di makam Nyai Brintik. Bahkan, selama menjaga banyak pengalaman mistis yang ia temui.

Ari Kumalasari mengutarakan, sejak tahun 90-an banyak warga yang menemukan batangan emas ketika hujan dibarengi dengan petir menyambar.

Meski diduga menyimpan peninggalan jejak situs budaya masa lampau yang penuh misteri, tetapi hingga kini belum ada penelitian mendalam mengenai sejarah Gunung Brintik secara ilmiah. Sehingga cerita-cerita tersebut masih sebatas kisah ‘konon’ secara turun temurun. (Lingkar Network | Lingkar.news)

Exit mobile version